Testride Yamaha R15 Black…!!!

03/07/2014 ferboes Just story, Semua tentang Motor 91

Ferboes.com – Hallo masbro dan mbaksis, apa kabar semuanya…???
Setelah beberapa hari lalu akhirnya saya bisa bertemu dan bisa meraba-raba si R di stand Yamaha PRJ (pekan raya jakarta) [artikel disini] tapi sayangnya disana gak bisa mencoba untuk mencicipi si R karena gak ada acara testride. Tapi yang namanya rejeki datang dari mana saja. Bro isal salah satu pembaca yang berbaik hati bersedia untuk mampir ketempat saya untuk silaturahmi dan sekalian membawa si R. Mungkin dia tahu kalo saya sudah klepek-klepek jatuh hati dengan si R dan sudah sering memimpikan untuk bisa mengendarainya, khususnya yang warna hitam

Sebelumnya kami berkomunikasi via email dan berlanjut lewat sms-an untuk menentukan tempat pertemuan. Sempat kehujanan juga di sekitar Mall Ciputra saat bro Isal berangkat ke tempat saya. Setelah berbuka puasa dan sholat maghrib, akhirnya bro Isal sms saya bahwa dia sudah sampai ditempat yang di janjikan yaitu di dekat danau Grogol. Saya pun langsung berangkat bersama anak saya mengendarai si jupe sexeh. Setelah bertemu, kami langsung ke ~~restoran bintang lima~~ tukang nasi goreng pinggir jalan untuk makan terlebih dahulu, setelah selesai makan baru menuju tempat lokasi testride. Lokasi yang saya pilih adalah di Jl. Dr. Makaliwe raya tepat dimana saya bekerja karena jalanannya sepi. Kebetulan semalam lagi gak macet.

Oh ya… sebelum membaca lebih lanjut tentang artikel testride Yamaha R15 Black ini, sekedar informasi lagi bahwa tinggi badan saya ~~175~~ 163 cm dan berat badan 54 kg saja (sebelum puasa)

Kaki saya jinjit bingits lads

😀
Setelah dipersilahkan sang pemilik, sayapun langsung nangkring diatas si R. Untuk ukuran badan saya, motor ini masih terasa jinjit banget dah, kaki kanan dan kiri hanya sedikit yang napak ke tanah, sehingga lumayan susah jika harus menggerakkan si kuda besi. Lumayan terasa berat juga nih motor bagi saya hehehe….

Dashboard yamaha R15.

Kontak ON dan langsung di starter…. ckkkmmbrrrmmmmm….. suaranya halus khas motor baru dah mulai deg deg-an nih… tarik tuas kopling, dan masukan gigi 1 “klik” suaranya injakan gigi persneling halus tidak seperti Supra 125 bapak saya yang terdengar ~~bletakk duoorrr~~ “cklaakk”
Lepas kopling perlahan sambil tarik gas pelan-pelan….. motorpun mulai melaju… masih berjalan pelan sambil menikmati riding diatas si R untuk pertama kalinya. Masuk gigi dua gass tarik lebih dalam terasa ringan banget laju si R. 60 km/j masih terasa halus getarannya. Sampai ujung putar balik….. lhoo… lhoo…. kok…??? Rasanya aneh saat pertama kali berputar memakai si R. Perasaan stang dah ditekuk kok badannya masih lempeng aja…??? maklum, biasa bawa motor bebek 😆 kaki turun sebelah kanan mengimbangi beban si R. Yess… berhasil putar balik dan tarik gass lagi…. wuuzzz…. masuk gigi 2… lanjut ke gigi 3 daaannn…. wuiihhh…. perasaan angka di speedo kok cepet amat naiknya yak…??? Padahal gas gak dalam2 amat tapi di speedo dah 82 km/h aja di gigi 3. Ngeri eeuuuyyy…. mata saya gak bisa fokus diantara jarum RPM dan layar digital speedometer, karena saya lebih fokuskan pandangan kedepan takut ada ~~embek~~ kucing lewat dengan tiba-tiba.
Tarikannya emang enteng, karena treknya dah habis di ujung, saya putar balik sekali lagi. Kali ini sudah mendingan di bandingkan saat pertama kali berputar tadi. Sudah mulai terbiasa. Satu putaran lagi riding santai…. dan berputar lagi, kali ini sudah tidak perlu lagi menurunkan kaki saat berputar. Masih ada gigi 4, 5, dan 6 yang belum terpakai. Lagi pula memang bukan ingin menggali topspeed karena saya tidak memakai safety gear lengkap (gak punya juga sih) 😆 kembali ketempat semula dan testride singkat pun selesai. Lumayan…. akhirnya sudah bisa icip-icip si R meskipun belum mampu untuk membelinya setelah ngobrol-ngobrol sejenak tentang apa yang saya rasakan setelah mencoba mengendarai si R, bro Isal pun pamit untuk pulang kerumah.

Kesimpulan:
Dari sesi testride singkat bersama si R, bisa saya simpulkan bahwa motor ini cukup nyaman dikendarai oleh rider berukuran cukup mungil seperti saya. Pijakan kaki, posisi badan ke kemudi (stang) masih terasa enak dan nyaman buat saya. Memang posisi badan agak sedikit menunduk tapi sepertinya tidak terlalu melelahkan untuk dikendarai sehari-hari (imho) Meskipun kaki terasa jinjit namun tidak terlalu susah bergerak maju ataupun mundur.
Tarikan mesin terasa enteng dan engine terdengar halus. Tuas kopling sangat lembut dan gass juga terasa enteng. Perpindahan gigi per giginya juga terasa halus. Rem depan dan belakang bekerja sangat baik. Untuk kenyamanan suspensi yamaha R15 tidak terlalu terasa karena jalanan yang saya gunakan untuk testride adalah jalanan yang halus dan tidak berbatu. Jadi tidak terlalu terasa kinerja suspensinya.
Satu hal yang paling terasa setelah testride adalah…. SEMAKIN PENGEN PUNYA….!!! :'(

Benar-benar menghipnotis nih motor dah… tapi apa daya, kemampuan belum ada untuk membawanya kerumah dan bersanding bersama si Jupe sexeh.

Terima kasih banyak kepada Bro Isal yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berkunjung ke tempat saya dan mempersilahkan saya untuk mencoba merasakan dan mendalami selangkah lebih intim dengan si R.

Itulah yang bisa saya sampaikan mengenai testride singkat bersama Yamaha R15. Jika anda kurang puas dengan review yang saya berikan, segeralah anda pergi ke dealer Yamaha terdekat ditempat anda untuk membelinya. Nanti setelah motor diantar kerumah, baru deh bisa anda test lebih lanjut lagi
So, Yamaha R15…??? Emang MINGINI Masbro……!!!!
Sekian sekilas info, semoga berguna.
Written by Ferboes Richardson
Contact me:
E-mail: [email protected]
Twitter: @ferboesR