Ferboes.com – Hallo masbro dan mbaksis, apa kabar semuanya…???
Banyak cerita dalam liburan singkat saya pulang kekampung halaman beberapa waktu lalu. Salah satunya sudah saya sampaikan disini dan disini. Pada liburan kali ini saya juga berkesempatan kopdar dengan salah satu blogger dari jawa tengah khususnya daerah kabupaten Grobogan yaitu mas Huda yang menjadi admin di SUKARODADUA BLOG. Sayangnya waktu kopdar kali ini terbilang singkat setelah sebelumnya saya kedatangan tamu jauh salah satu pembaca blog saya juga yang berangkat dari kota solo jawa tengah. Dalam kopdar kali ini saya berkesempatan untuk testride motor tunggangan mas Huda yaitu TVS APACHE RTR 160. Sedikit informasi untuk anda semua, motor TVS Apache milik mas Huda ini adalah motor hadiah dari Lomba yang diadakan oleh pihak TVS di facebook dengan cara memposting foto motor TVS dan perbanyak like di facebook. Seingat saya, lomba ini sekitar akhir tahun 2013 lalu. Ternyata usaha mas Huda membuahkan hasil manis dan berhasil memenangkan hadiah utama yaitu berupa 1 unit motor TVS Apache RTR 160 gratis tanpa bayar serupiahpun. Waaahhh…. senangnya dapat motor keren tanpa bayar, Selamat kepada mas Huda atas hadiah motor TVS Apache nya ya….!!!
Kembali ke topic utama yaitu Testride TVS Apache RTR 160 milik mas Huda. Tanpa basa basi lagi, seperti biasa setelah kunci motor di serahkan, saya segera mengambil alih kemudi TVS. Sebelumnya foto-foto dulu… 😀 Untuk ukuran badan seperti saya dengan tinggi badan 163 cm dan berat badan 54 kg, motor ini terasa tidak terlalu berat saat kita sudah duduk di joknya. Start engine.. dan, sejenak saya dengarkan suara dari motor ini yang gak jauh beda dengan motor-motor jepang sekelasnya (imho) Getaran yang dihasilkan dari mesin 160 cc pabrikan india ini lumayan terasa. Selanjutnya saya mencoba berputar di sekitar pelataran parkir sebuah toko di tempat kami bertemu. Gigi 1 dan gigi 2 masih terasa ada getaran yang cukup terasa pada tangan dan kaki saya. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba di jalan raya yang tidak terlalu lebar khas daerah perkampungan. Saya kurang paham seberapa jauh saya melaju, yang pasti perpindahan gigi saya lakukan di setiap 6000-7000 RPM karena getaran yang di hasilkan lumayan terasa hingga gigi 3. Pada putaran kedua, saya mencoba lebih jauh lagi untuk membetot gass si Greeny (nama yang diberikan mas huda untuk motor kesayangannya) kali ini saya bisa memacu hingga ke gigi 5, dan setiap perpindahan gigi saya lakukan pada RPM 7000-7500 karena getaran dari mesin yang membuat saya kurang nyaman jika harus terus betot hingga red line. Maklum, efek memakai Vario 125 selama 2 hari membuat sensitif terhadap getaran pada motor, karena vario terasa smooth dan nyaman. Kecepatan yang mampu saya ingat pada saat itu sekitar 89-92 km/h saja, dikarenakan jalanan sudah agak gelap dan aspal yang bergelombang membuat nyali ciut untuk menggeber lebih dalam, meskipun masih menyisakan 1 gigi pamungkas (baca: gigi ke enam) Selain kurangnya pencahayaan di sekitar jalanan, banyaknya binatang-binatang kecil di jalan cukup mengganggu konsentrasi, bahkan saya sempat menabrak seekor kelelawar yang sedang terbang tepat di muka saya. Untung saja muka saya terlindungi oleh kaca helm yang saya pakai
Hari-hari dikampung halaman bersama Vario 125
Impresi singkat untuk motor TVS ini rasanya memang agak kurang untuk mengeksplorenya lebih jauh. Harusnya dipinjamkan 1 atau 2 minggu kali ya…..
Untuk built quality TVS apache ini menurut saya cukup rapi dan cat pada body juga terlihat bagus. Saya kurang begity jelas untuk detail-detail lainnya karena waktu itu hari sudah mulai gelap. Jika anda mendambakan motor keren harga terjangkau, mungkin TVS apache ini bisa menjadi pertimbangan atau perbandingan dengan motor lain sekelasnya. Sayangnya, dealer TVS di daerah-daerah agak terpencil seperti daerah saya tidak ada pelayanannya. Jadi susah jika untuk urusan 3S (sales, service, sparepart) Bahkan menurut penuturan mas Huda sendiri, mas Huda melakukan service sang Greeny ke daerah Jogja (kali saya tidak salah ingat) jika kebetulan dia sedang ada acara kesana (jogja) lumayan merepotkan tentunya.
Vario 125 dan TVS Apache sama-sama belum ada plat nomornya
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada mas Huda untuk waktunya sudah menyempatkan diri untuk bertemu dengan saya dan atas ijin untuk mencoba testride singkat si Greeny. Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu lagi dengan waktu yang lebih lama. Jadi semakin banyak hal yang bisa kita share satu sama lain.
Jinjitnya lumayan untuk ukuran tinggi badan 163 cm, tapi tidak terlalu menyusahkan
Update info: Ternyata TVS Apache hanya 5-speed, hahahahahahaa… kirain masih sisa 1 gigi pamungkas lagi
….!!! (katro nih testernya)
Sekian sekilas info, semoga berguna.
Written by Ferboes Richardson
Contact me:
Email: ferboesrichardson@gmail.com
Twitter: @ferboesR
Facebook: Ferboes Richardson
absen dulu baru baca….
——–
10 Skutik tercepat versi tabloid otomotif..punya lads ada diantaranya?
http://kobayogas.com/2014/08/15/ini-dia-10-skutik-tercepat-versi-tabloid-otomotif-2/
Siiippp
wah manteppppp 😀
http://cicakkreatip.com/2014/08/15/hasil-free-practice-1-motogp-brno-2014/
Hehehehe…
Paling bisa kalo ngeriview motor mas Fer,hehe…
Dia kapan ya… Ah aku kapan ya 😀
http://warungasep.wordpress.com/2014/08/15/penampakan-dan-ciri-ciri-uang-nkri-pecahan-rp-100-000-baru/
Kirain 6-speed kaia satria 😆
Gantengan ini sumpah 😀
Kata siapa? Lebih keren tvs draken masbro 😆
warnanya ijo, ane kira Tin*a series wkwkwk
Hahahahaa… bisa aja 😆 *sensor masbro
Sudah dibaca, yg vario125 nya tdk diripiu juga?
http://bikeaddict14.wordpress.com/2014/08/15/honda-cb300fa-2015-canada/
Artikel2 selanjutnya ya masbro 🙂
Terutama perbedaan tarikan mesin antara generasi awal (2012) dgn yg baru karena disain throttle body berubah
Saya gak bisa compare masbro, soalnya selama 2 hari cuma oake vario125 ini aja. Paling impressinya saja
josss banget ripiunya
Terima kasih mas yoshi, masih terus belajar 🙂
giginya yang 1 nyolong di vario aja
http://wongserut.wordpress.com/2014/08/15/pake-kenalpot-racing-r9-nih-
Hahahaaa…. kirain 6-speed juga
6 speed yang 1 Netral kan 😀
Hahahahaaa… 😆
Ripiyu nya josss… apalagi kalimat terakhir… Hehe…
Hahaahaaa… testernya katro ya bro? 😆
bukan katro Bro, tapi kelewat propesional… Hehe…
Hahahahaa…. bisa aja bro 😆
Kok difoto m0tornya kliatan kecil ya lik?
Apa foto agak dr atas
http://adityaprad.wordpress.com/2014/08/15/transmisi-mobil-jika-disamakan-dengan-manusia/
Mungkin efek ridernya yang gagah bro
Pernah nabrak kampret lagi ngebut .. Sakitnya tuh disinii ..(Nunjuk idung mimisan)
Waaahhh…. sepengalaman ternyata, untungnya saya masih terselamatkan oleh kaca helm 😀
kencangnya mendebarkan 😀
————————————————————
Ini Dia Kelebihan Menggunakan FT Underbone
http://rpmsuper.com/2014/08/15/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-underbone/
Jalannya bikin ciut nyali 😆
torsi badakkah??…..
Gak nyobain standing bro 😀
Yach…..harus tega dunkz biar puas 😛
Hahahahaa
Shockbreakernya gmn masbro?…..
Dijalan bergelombang terasa nyaman, tapi masih nyaman vario masbro
Klo ama springbed lbh nyaman mana masbro 😆
Hahahaa… gak sebanding bro 😆
Ngooahahahahahaha…….. 😆